4:55 AM
0
Mewujudkan Indonesia Baru berarti membangun kehidupan politik yangdemokratis. Untuk mewujudkan sistem politik yang demokratis ini dikembangkan melalui dua tonggak utama yaitu parlementarisme dan civil liberty. Namun ini tidak berarti bahwa gagasan yang sangat menghargai hak asasi manusia itu dapat dengan mulus diwujudkan dalam sistem politik yang lebih konkrit. Bahkan sejarah telah mencatat bahwa sering kali perjuangan untuk mewujudkan politik yang demokratis itu gagal dan sistem otoriter -musuh utama demokrasi- kembali menguasai. Untuk menghindari kesewenang-wenangan partai pemenang pemilu -sebagai penyelenggara kekuasaan- maka dalam setiap sistem demokrasi diperlukan instrumen yang berfungsi sebagai sukma demokrasi yaitu: pluralisme dan toleransi. Memahami permasalahan politik yang sangat kompleks yang sedang terjadi di Indonesia dan mengingat bahwa umat Kristen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangsa ini maka umat kristen memerlukan kualitas tertentu agar dapat ikut diperhitungkan dalam percaturan politik kemasyarakatan. Didalam memperjuangkan demokrasi umat Kristen diharapkan tidak saja melalui lembaga Kristen, melainkan justru harus berbaur dengan agama lain.

MEMAHAMI INDONESIA BARU
Alam perspektif politik, mewujudkan Indonesia baru berarti membangun kehidupan politik yang demokratis. Suatu masyarakat disebut mempunyai tertib yang demokratis bila interaksi seluruh komponen dalam masyarakat itu selalu berorientasi kepada semakin meningkatnya martabat dan harkat manusia. Hal ini sejalan dengan kecenderungan alamiah manusia yang selalu menghendaki persamaan, kebebasan dan kemerdekaan dari pada segala bentuk penindasan. Pada tataran masyarakat, saling hubungan antara anggota masyarakat baik perorangan maupun melalui perangkat organisasi harus dilandasi oleh kesetaraan diantara sesama anggota masyarakat tanpa melakukan diskriminasi dengan alasan apa saja. Semua itu harus dijamin dalam suatu tertib hukum yang menjamin terwujudnya keadilan dalam masyarakat. Sementara itu pada tataran hubungan antara negara dan masyarakat harus terjadi keseimbangan yang memungkinkan masyarakat mempunyai daya tawar dan kemampuan membat asi serta melakukan control terhadap kekuasaan negara. Salah satu manifestasi dari tataran masyarakat yang demokratis adalah terwujudnya sistem politik yang demokratis. Melalui berbagai dinamika sejarah, gagasan demokrasi terus berkembang sampai berumur lebih dari 200 tahun. Perwujudan kedaulatan rakyat dikembangkan melalui dua tonggak utama, pertama, parlementarisme dan. kedua, civil liberty (pengakuan terhadap hak-hak sipil warga negara).
Parlementarisme merupakan perwujudan dari prinsip representasi (keterwakilan) dan mekanisme control kelembagaan secara formal kepada pemegang kekuasaan.
Sementara itu civil liberty adalah instrument yang terpenting dalam kehidupan demokrasi agar prinsip kedaulatan rakyat tidak diredusir oleh formalisme politik. Mengembangkanhak-hak sipil warga Negara menjadi sangat penting mengingat secara empirik di beberapa Negara demokrasi proporsi jumlah pemilih yang menghasilkan parlemen tidak mungkin akan sama besarnya dengan populasi jumlah warga yang berhak memilih. Oleh sebab itu meskipun suatu negara telah melakukan pemilihan umum secara demokratis dan menghasilkan parlemen dan lembaga perwakilan yang secara relative representatif, tetapi tidak berarti bahwa demokrasi hanya diwujudkan dengan adanya parlemen yang representatif. Kedaulatan rakyat terlalu besar hanya dilakukan oleh parlemen saja.




1.Gereja itu harus turut ambil bagian dalam melaksanakan roda pemerintahan dalam hal mengarahkan agar para pemegang jabatan bisa melakukan tugas yang tidak berpaling dari Firman Tuhan

2.Gereja harus mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dan mengambil kebijakan yang tidak menyelewengkan HAM

3.Gereja juga berperan untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan sistem Politik agar tidak melakukan yang semena-mena terhadap masyarakat.



0 comments:

Post a Comment